Banyak orang masih mengandalkan pengobatan alternatif ketimbang pengobatan medis. Pengobatan alternatif yang menggunakan obat-obatan dipandang minim risiko dan tidak memiliki efek samping berbahaya. Padahal, klaim ini tidak bisa dibenarkan. Faktanya, pengobatan alternatif justru bisa berbahaya dalam beberapa hal.

Pengobatan alternatif memperlambat perawatan kanker

Sebuah studi yang dipublikasi dalam jurnal JAMA Network menunjukkan bahwa ada bahaya dalam mengandalkan perawatan alternatif yang tidak terbukti dan tidak teruji secara klinis. Meski begitu, penelitian ini tidak menyebutkan bahwa seluruh pengobatan alternatif itu tidak berguna.

Meninggalkan perawatan medis untuk kanker anak dan memilih pengobatan alternatif bisa berbahaya. Salah satu alasannya karena bisa menyebabkan keterlambatan dalam penanganan.

Keterlambatan penanganan kanker mengakibatkan rangkaian pengobatan akan semakin rumit, kesakitan pasien akan bertambah, biaya pengobatan semakin besar, dan persentase harapan sembuh semakin kecil.

Kanker adalah tipe penyakit yang terus menggerogoti tubuh. Semakin lama pertumbuhan kanker dalam tubuh, semakin tinggi pula stadiumnya sehingga membuat harapan sembuh semakin kecil.

Memperlambat penanganan pada anak Anda yang mengidap kanker berarti membiarkan sel kanker untuk tumbuh dan menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Tingkat keamanan pengobatan alternatif belum teruji klinis

Mayoritas pengobatan alternatif yang ada belum terbukti secara ilmiah. Metode atau obat yang digunakan biasanya hanya berdasarkan sugesti dan pengalaman.

Sebuah terapi atau obat baru dibilang efektif dan bisa digunakan adalah ketika sudah lulus uji dengan serangkaian pembuktian ilmiah. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan keamanan, efektivitas, serta mutu si terapi atau obat baru tersebut.

Dilansir dari Hello Sehat, kurangnya bukti medis ini dapat diartikan bahwa penggunaan pengobatan alternatif tidak direkomendasikan.

Masing-masing metode pengobatan alternatif dapat menimbulkan reaksi berbeda pada setiap individu. Saat satu pengobatan alternatif menunjukkan khasiatnya pada seseorang, belum tentu hal tersebut memberikan dampak yang sama pada orang lain, terutama anak-anak.

Tanpa pembuktian ilmiah, sulit untuk mengetahui apa yang membuat seseorang sembuh dari pengobatan alternatif. Sembuhnya pasien bisa jadi disebabkan oleh jenis penyakit yang bersifat dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting disease).

Alasan lainnya, seringkali perawatan yang diberikan hanya mengurangi rasa sakit yang bersifat sementara dan membuat penyakit yang sesungguhnya tidak hilang.

Tidak menutup kemungkinan jika pengobatan alternatif yang dijalani pasien kanker dapat mengurangi efektivitas obat kimia yang diresepkan dokter. Hal ini mengakibatkan terhambatnya  proses perawatan dan mungkin malah memperburuk.

Misalnya pada konsumsi obat herbal tanaman temulawak yang diklaim ampuh sebagai obat sembelit. Akan tetapi, temulawak memiliki sifat pengencer darah yang berefek perdarahan ginjal akut pada penderita penyakit hati.

Contoh lain, jika pasien kanker minum teh herbal daun belalai gajah saat sedang menjalani kemoterapi. Bahan herbal tersebut memberi efek berbahaya pada organ tubuh.

Obat tradisional masuk ke dalam complementary medicine yang bersifat menunjang dan tidak digunakan sendirian untuk mengobati. Apalagi pada pasien kanker, semua yang dikonsumsi saat masa pengobatan harus dalam pemantauan dokter.

Jenis perawatan penunjang yang tidak membahayakan pasien kanker

Ada beberapa perawatan penunjang berupa terapi yang tidak berbahaya dan mengganggu pengobatan kanker. Berikut beberapa di antaranya.

  • Terapi seni dan terapi musik yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Beberapa penelitian membuktikan keduanya efektif menurunkan tingkat nyeri pada pasien kanker.
  • Terapi pijat yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres, kecemasan, dan depresi.
  • Tai chi dan yoga yang telah terbukti meningkatkan kekuatan dan keseimbangan tubuh.

Penanganan kanker termasuk pada anak harus memprioritaskan rangkaian perawatan klinis dari ahli medis profesional. Kalaupun ingin menambahkan perawatan penunjang, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang menanganinya.